Koi dalam bahasa Jepang berarti ikan mas atau ikan karper. Berdasarkan sejarahnya yang ditulis dalam buku berjudul Mengenal Beberapa Jenus Koi oleh Drs. Hersanto Effendy, semua karper berwarna diturunkan dari karper liar yang mungkin aslinya berasal dari Asia Timur, wilayah Persia. Karper liar disebut koi oleh orang Jepang, namun belakangan ini kata koi digunakan untuk menyebut semua karper baik itu karper liar atau karper berwarna.
Di dalam buku tersebut dituliskan bahwa ikan koi merupakan raja ikan air tawar, mempunyai ukuran tubuh yang besar, dan variasi warna yang banyak. Jenis koi yang paling kaya warna adalah koi Goshiki. Di dalam populasinya, ikan koi tidak beringas dan mudah berdampingan dengan jenis lain dalam satu kolam. Koi adalah ikan omnivora dan mudah beradaptasi, sehingga ikan ini dapat dipelihara di hampir semua tempat di dunia. Bagi pemeliharanya, ikan jenis ini dipercaya dapat mendatangkan keuntungan. Koi ternyata bukan ikan asli dari Jepang walaupun ikan ini sudah banyak dibudidayakan di negara sakura. Koi mulai dikenal oleh masyarakat Jepang khususnya di wilayah Niigata sekitar 160 tahun silam.
Jenis koi yang paling banyak digemari adalah Kohaku-Taisho Sanke dan Showa-Sanshoku. Koi diminati masyarakat karena memiliki pola warna tubuh yang unik serta gerakannya yang mengagumkan. Diketahui bahwa nenek moyang koi adalah ikan karper hitam, maka dari itu tidak heran bahwa morfologi tubuh koi mirip dengan ikan mas atau ikan karper pada umumnya. Ikan koi mempunya empat jenis sirip, yaitu sirip dada, sirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor. Fungsi dari sirip pada koi adalah menjaga keseimbangan tubuh. Keunikan dari koi adalah apabila sirip ini rusak akan kembali pulih dalam beberapa waktu. Jika ingin membeli bibit ikan dan pakan ikan, kalian bisa membelinya di Agromaret.
Rekomendasi terbaik untu Cari bibit dan pakan ikan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan koi cepat mati, yaitu karena virus/bakteri, koi kekurangan suplai oksigen, koi dimakan predator, penyakit yang disebabkan parasit, dan kualitas air kolam yang buruk. Umumnya ikan koi dipelihara dalam kolam rumah yang terbuka.

Berikut tips yang dapat digunakan untuk mencegah ikan koi peliharaan mudah mati:
- 1. Perhatikan kejernihan air kolam, terutama endapan sisa makanan dan kotoran. Kualitas air yang keruh menyebabkan kandungan oksigen terlarut dalam kolam menjadi rendah. Akibatnya adalah ikan kekurangan suplai oksigen. Usahakan untuk menambah filter air di dalam kolam agar suplai oksigen.
- Koi bisa terjangkit parasit seperti kutu jangkar (kutu jarum) atau kutu air. Kutu jangkar disebut juga kutu jarum karena sekilas bentuknya mirip jarum. Parasit ini hidup dibawah sisik koi. Kutu ini akan cepat berkembang biak apabila didukung dengan sanitasi air kolam yang buruk. Cara mencegahnya adalah dengan menjaga kualitas air kolam dan rutin mengecek kesehatan ikan, apabila ada yang terjangkit parasit ini segera dipisahkan dari populasinya.
- Umumnya kolam pemeliharaan koi berada di halaman rumah yang terbuka. Kondisi ini menjadi peluang bagi predator untuk menyerang ikan. Beberapa predator yang umum terlihat adalah kucing, ular, dan hewan peliharaan rumah. Cara mencegahnya adalah membuat kolam yang tertutup pagar dan tidak bisa dilewati oleh predator. Selain itu bibir kolam dibuat tinggi agar ikan tidak bisa meloncat keluar dan predator tidak dapat masuk ke kolam.
- Koi juga mudah terserang penyakit ulcer. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri dari golongan Pseudomonas, Aeromonas, Myobacter, dan Vibriobacter. Bakteri tersebut mengeluarkan enzim yang menyebabkan kerusakan jaringan kulit ikan. Penyebab munculnya bakteri ini adalah kondisi air kolam yang buruk dan stress yang dialami ikan. Oleh karena itu lakukan pengurasan air kolam secara rutin dan kepadatan ikan dalam kolam tidak terlalu tinggi.
- Virus yang dapat menyerang koi adalah KHV (koi herpes virus). Virus ini muncul saat musim kemarau yang menyebabkan suhu air dalam kolam meningkat menjadi > 25ºC. Kematian yang disebabkan virus ini hanya berjarak 2×24 jam sejak terdeteksi adanya gejala. Cara mencegahnya adalah tidak mencampurkan ikan koi dengan jenis ikan hias lain dan hindari stress pada ikan.